Thursday, October 8, 2009

PENGENALAN PROSES CETAK DAN TINTA CETAK

PENGENALAN PROSES CETAK DAN TINTA CETAK

PROSES CETAK

Mencetak adalah kemungkinan membuat salinan dalam jumlah banyak atau lebih banyak dari original yang sama.
Dalam hal pencetakan terdapat empat faktor yang memegang peranan, yaitu :

1. Bahan yang harus dicetak
2. Tinta yang akan digunakan untuk membuat gambar menjadi kelihatan
3. Acuan cetak sebagai sarana untuk pengalihan tinta
4. Mesin cetak tempat dimana proses pengalihan tinta itu dilakukan

Dalam teknik cetak masalahnya terbatas pada mencetak atau tidak mencetak pada suatu bidang. Teks dan ilustrasi yang terdiri dari bidang, garis dan titik dapat demikian saja dicetak. Tetapi pada nada penuh (continues tone) dan nada dasar abu-abu hal ini tidak mungkin dicetakkan secara langsung. Bila harus dicetak maka ilustrasi nada penuh harus diubah terlebih dahulu menjadi titik-titik / bidang-bidang tersendiri yang masing-masing merupakan bagian yang menyalurkan tinta. Titik-titik tersebut dinamakan raster. Pada jarak penglihatan biasa titik raster itu tidak kelihatan sendiri-sendiri, oleh mata kelihatannya sebagai nada dasar abu-abu. Pengubahan ilustrasi nada penuh menjadi raster dilakukan pada salah satu tahap permulaan proses reproduksi yang dikenal dengan proses pemisahan warna. Hasil dari tahap ini adalah negatif atau positif nada lengkap (half tone) yang digunakan sebagai dasar untuk memperoleh acuan cetak.

Gambar a. Model continues tone/ nada penuh.









Gambar b. Model half tone/ nada lengkap dengan 150 dpi.











Pada prinsipnya semua warna bisa diperoleh dengan kombinasi 3 warna pokok yaitu CYAN, MAGENTA, YELLOW. Secara teoritis semua macam warna bisa dibuat dari ketiga warna tersebut. Tetapi tinta cetak tidak cukup ideal untuk mencapai itu, karenanya selama ini dipakai warna keempat atau sering disebut key color, yaitu BLACK. Secara konvensional untuk memisahkan warna tersebut dipakai filter-filter warna.
Untuk menghasilkan: - film Magenta dipakai filter hijau,
- film Yellow dipakai filter violet,
- film Cyan dipakai filter orange,
- film Black dipakai filter kuning.
Posisi/ sudut raster adalah sangat penting. Kalau saja keempat warna tersebut mempunyai posisi/ sudut raster yang sama, maka titik-titik dari warna yang satu akan tercetak tepat diatas titik-titik warna yang lain dan sebagai hasilnya adalah cetakan yang hanya berwarna hitam. Inilah mengapa sudut raster harus diputar sedemikian rupa sehingga titk-titik dari warna yang satu akan tepat berdampingan dengan yang lain.
Sudut-sudut raster yang umum dipakai adalah sebagai berikut:

Magenta = 75, Yellow = 90, Cyan = 105 dan Black = 45 dari garis vertikal.
Kalau posisi/ sudut raster tidak tepat maka pada hasil cetakannya nanti akan terjadi moire (baca: moare). Moire adalah bentuk jalinan yang saling menyinggung yang diakibatkan oleh saling tumpang tindih cetakan yang sudut rasternya tidak tepat terpisahkan.



METODE CETAK

Dewasa ini terdapat empat proses cetak yang bekerja menurut prinsip yang berbeda-beda yaitu :

1. CETAK TINGGI / RELIEF PRINTING
2. CETAK DATAR / PLANOGRAFI PRINTING
3. CETAK DALAM / GRAVURE PRINTING
4. CETAK SARING / SCREEN PRINTING


CETAK TINGGI / RELIEF PRINTING

Pada proses cetak tinggi, bagian yang mencetak (huruf-huruf teks dan gambar-gambar) adalah lebih tinggi daripada unsur-unsur yang tidak mencetak. Acuan cetaknya terbuat dari rubber/ photopolymer. Proses pemindahan tinta terjadi dari acuan cetak langsung ke bahan yang dicetak.

Contoh proses cetak tinggi antara lain :

 LETTERPRESS, untuk pencetakan label/sticker
 FLEXOGRAFI, untuk pencetakan master carton

Pada prinsipnya Flexografi adalah proses cetak letterpress rotary. Acuan cetaknya ditempatkan pada permukaan sebuah silinder. Tinta cetak ditransfer dari bak tinta ke acuan cetak oleh rol pemindah tinta atau yang disebut silinder anilog. Tidak seperti letterpress, flexografi umumnya menggunakan tinta water base berpigment tinggi.
Pada umumnya pada proses cetak tinggi ini tidak menghasilkan cetakan yang optimal pada pengerjaan tone atau detail. ( lihat skema gambar letterpress dan flexografi ).












CETAK DATAR / PLANOGRAFI PRINTING

Cetak batu ( lithografi ) adalah proses cetak datar yang tertua yang direkakan oleh Senefelder pada tahun 1778.
Acuan cetak pada cetak datar, huruf-huruf dan gambar yang dicetak sama tinggi dengan yang tidak mencetak. Lithografi yang pada saat ini dikenal dengan offset printing adalah contoh dari cetak datar. Di sini bahan dari logam digunakan sebagai pengganti batu acuan cetak. Prinsip kerja dari cetak datar adalah prinsip reaksi kimia saling tolak antara air dengan minyak.

Dalam cetak offset, acuan cetak atau yang disebut printing plate tidak langsung mencetak ke atas kertas, melainkan tinta ditransfer terlebih dahulu ke atas silinder lembaran karet ( rubber blanket ). Dari lembaran karet ini tinta dipindahkan (lagi) atau “set off” ke atas kertas. Dari proses pengalihan (‘set off ‘) itulah asal mula nama cetak OFFSET.

Printing plate ( acuan cetak ) dibuat dengan cara kombinasi proses penyinaran dan kimiawi ( photo chemical process ). Dalam proses cetaknya, mula-mula plate dibasahi dengan air dan kemudian ditintai masing-masing oleh unit pemberi air dan pemberi tinta. Area yang tidak mencetak mengambil lapisan air yang mana kemudian akan menolak tinta. Sementara area yang mencetak yang mana tidak menerima air tetap kering dan dengan demikian hanya akan mengambil tinta dari rol-rol tinta.

Rubber blanket pada cetak offset memberikan singgungan yang sangat halus dan rata, kemudian harus bisa mentransfer dengan baik dari plate ke blanket dan kemudian dari blanket ke kertas. Ilustrasi yang hanya satu warna dapat dicetak dengan menggunakan tinta dengan warna yang diinginkan. Cetak warna ganda dilakukan berdasarkan tehnik cetak yang mencetakkan berbagai tinta, warna yang satu diatas warna yang lain seperti yang telah diuraikan pada awal tulisan ini.

Proses cetak offset ini memberikan kualitas yang sangat bagus untuk cetakan-cetakan detail. ( lihat gambar skema cetak offset ).













































CETAK DALAM / GRAVURE PRINTING

Acuan cetak dari Cetak Gravure adalah terbuat dari tembaga atau baja. Semua bagian mencetak ( gambar dan teks ) dietsa atau dipahat atau digravure di atas lembaran tembaga atau baja. Dalam proses cetaknya, plat ditintai, kemudian tinta dibersihkan dengan plat semacam pisau yang disebut “doctor blade “. Tintanya kini hanya tinggal di bagian yang dalam yang dietsa dan akan dipindahkan ke atas kertas di saat kertas melewati silinder gravure dan rol penekan.

Kelebihan cetak gravure dari proses cetak yang lain adalah kemungkinannya untuk mereproduksi foto-foto atau gambar dengan banyak tingkatan warna. Juga plat gravure relatif bisa membawa lapisan tinta lebih banyak / tebal, sehingga bisa menghasilkan warna-warna yang sangat kuat yang sukar dicapai dalam proses cetak lain ( lihat gambar skema cetak gravure ).



































CETAK SARING / SCREEN PRINTING

Cetak saring acuan cetaknya tidak tinggi, tidak datar dan tidak juga dalam, tetapi pencetakan dikerjakan dengan menggunakan selembar layar saringan ( stensil ). Cetak saring ini bisa dilakukan di atas berbagai permukaan seperti logam, kayu, kaca, papan, plastic atau lembaran sintetis lainnya. Inilah salah satu kelebihan dari cetak saring.
Dalam proses cetaknya, kain sutera itu ditutup ditempat-tempat yang tak boleh mencetak. Penutupan kasa dapat dilakukan dengan tangan maupun dengan cara fotokimia. (Lihat gambar skema proses cetak saring).






















PROSES CETAK YANG LAIN / PACKAGE DEKORASI

Tidak semua dekorasi package bisa dibuat dengan keempat proses cetak tersebut di atas. Untuk memberikan efek tambahan bentuk permukaan tertentu beberapa proses tambahan perlu dilakukan. Proses-proses tersebut antara lain:

HOT STAMPING dan HEAT TRANSFER


Hot stamping dan heat trasfer adalah proses cetak yang menggunakan panas untuk memindahkan image/ gambar ke dalam area cetak. Kedua proses juga tidak menggunakan tinta. Tetapi memerlukan area cetak yang tahan dalam suhu tertentu. Hot stamping hanya memindahkan satu warna. Hot stamping menggunakan bahan untuk mencetak yang terbuat dari release coat polyester yang disebut FOIL.
Foil terdiri dari lima lapisan material yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri yaitu:

1. Polyester film; Film polyester bening yang mana berfungsi sebagai pembawa keempat lapisan yang lain.
2. Release coat; Lapisan solvent, lilin atau resin yang berfungsi sebagai pemisah polyester film dari tiga lapisan yang lain.
3. Lacqeur coat; Lapisan warna yang berisi pigment atau pewarna.
4. Metal coat; Lapisan logam, umumnya aluminium yang mana telah divacum diatas lacquer coat yang bisa dingin dengan cepat untuk mencegah release coat dan polyester film meleleh.
5. Adhesive coat; Resin yang akan merekatkan foil ke board atau substrate yang lain. Adhesive coat untuk aplikasi di board berbeda dengan adhesive coat untuk aplikasi di atas PVC. Jadi kita harus tahu aplikasinya sebelum memesan foil.
















Proses kerjanya adalah sebagai berikut:
Rol foil dilewatkan diatas bidang cetak dengan adhesive coat menghadap permukaan bidang cetak. Kemudian Klise panas (engrave hot die) ditimpakan dipunggung polyester film, dengan perantara panas tersebut membuat adhesive coat menempel pada area cetak. Adhesive coat menarik Lacqeur dan metallic coat yang telah terduplikasi gambar/ bentuk sesuai klise dari release coat dan menempel di bidang cetak.
Tidak seperti hot stamping, hot die pada heat trasfer tidak memerlukan pengetsaan. Proses heat trasfer hanya memindahkan preprinted material keatas substrate.


PAD PRINTING

Pad printing bisa dikategorikan sebagai gravure printing. Klise tintanya dibuat dari lembaran plat yang dietsa. Bantalan karet silikon ditekankan ke klise tinta. Lantas tinta yang terbentuk ditransfer ke pad, kemudian ditimpakan ke area cetak. Proses pencetakan dapat dilakukan dengan beberapa station dengan berurutan. Kelebihan dari pad printing adalah kesanggupannya untuk mencetak pada permukaan yang tidak beraturan. Dengan pemakaian pad yang lentur tersebut memungkinkan untuk mencetak pada permukaan yang tidak rata.


EMBOSSING

Embossing adalah proses pengepresan bahan cetakan pada umumnya adalah kertas, sehingga design jadinya berbentuk relief. Kunci utama dari embose adalah material harus bisa dibentuk dengan cara pengepresan dan juga dapat mempertahankan bentuk tersebut setelah proses pengepresan. Klise embose dibuat dengan cara digravure. Dibagian bawah dari area cetak diletakkan bantalan yang lentur atau bantalan yang merupakan negative /kebalikan dari bentuk klisenya sebagai landasan penepat. Kebanyakan embose dilakukan pada bentuk dari cetakan sebelumnya.


TINTA CETAK

Pada umumnya tinta cetak mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

- Pigments (zat pewarna) : Unsur dalam tinta yang bisa dilihat sebagai warna.
- Vehicle (bahan pengikat) : Komponen resin yang memuat partikel-partikel pigment dan juga mengikatnya dengan bahan cetak.
- Solvents : Solvents ini biasanya dipisahkan dari bahan pengikatnya dan mempengaruhi ketahanan, peresapan, pengkilapan, pengeringan dan pelekatan tinta.
- Additives : Untuk mengurangi scratch, mencegah oksidasi, mempertahankan kelenturan, mengontrol pengeringan dan lain-lain.

Beberapa proses pengeringan pada tinta cetak:

- Penguapan
- Penyerapan
- Oksidasi
- Reaksi kimia

Beberapa istilah Tinta

Istilah-istilah berikut ini menjelaskan berbagai sifat dari tinta cetak.

Kekentalan

Adalah daya alir dari tinta. Kalau tinta secara mudah mengalir maka dikatakan berkekentalan rendah dan sebaliknya yang sukar mengalir disebut berkekentalan tinggi.

Daya rekat

Adalah mudah tidaknya tinta merekat. Terlalu mudah merekat berarti kurang daya lenturnya dan karenanya ikut mempengaruhi keefektifannya. Bila kerekatan tinta lebih besar dari pada kekuatan yang menahan kertas maka kertas akan melekat pada klise/ plat/ rol karet dan akibatnya kertas akan lepas dari pegangannya.

Kepekatan

Adalah kemampuan tinta menutupi suatu warna yang lain. Warna yang kelam kalau dicetakkan diatas warna yang lain yang di cetakkan sebelumnya akan menutupi seluruhnya apabila tinta tersebut mempunyai kepekatan yang tinggi. Dan hanya akan menutupi setengahnya bila kepekatannya hanya setengahnya saja.

Transparansi

Adalah sifat tembus cahaya. Suatu warna yang transparan tidak mempunyai kemampuan menutupi warna yang lain. Ia masih akan menampakkan warna yang ditutupinya dengan cukup jelas.

Sifat tahan lama

Adalah ketetapan warna terhadap pengaruh radiasi cahaya untuk jangka waktu yang lama.

Daya tahan

Tinta yang tahan lama adalah tinta yang mempunyai ketahanan terhadap pengaruh gas, zat kimia, panas, dan kelembaban. Misalnya tinta yang tidak terpengaruhi oleh varnish.

COATING

Pada umumnya coating dan laminating dilakukan untuk meningkatkan kwalitas barang cetakan yang mana tidak dimiliki oleh materi tercetak itu sendiri.

Beberapa fungsi utama coating adalah sebagai berikut:

- Water resistance adalah bertujuan untk meningkatkan ketahanan terhadap penyerapan air yang mana bisa membuat paperboard mejadi lembek.

- Moisture resistance adalah bertujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban.

- Oil and grease resistance adalah bertujuan untuk menigkatkan ketahanan terhadap minyak dan lemak.

- Abrasion resistance bertujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap pengikisan permukaan.

- Relase adalah bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan materi / debu yang lengket pada permukaan.

- Non skid adalah bertujuan untuk meningkatkan kelicinan sehingga mengurangi gesekan.

- Skin pack adhesion adalah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penempelan pada heat sealing proses.

- Corrosion inhibitors adalah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mencegah karat, korosi dan pencemaran.

- Static control adalah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghilangkan daya statis dan mencegah transmisi electric.

- Gloss treatment adalah bertujuan untuk meningkatkan kekilapan permukaan.

Tinta cetak sendiri tidak memberikan kekilapan permukaan, jadi jika diinginkan efek mengkilap, harus dtambahkan coating pada permukaannya. UV cured coating adalah contoh coating yang mempunyai kekilapan yang tinggi. Epoxi digunakan sebagai bahan utama pembuatan gloss coating. Polystyrene (PS) termasuk polymer yang baik untuk coating. Sedang untuk membuat heatsealable surface seperti pada blister packaging, LDPE, EVA dan PVC adalah polymer yang banyak dipakai.
Pada proses pencetakan diatas foil, untuk memberikan daya kelekatan tinta sebelum proses pencetakan tinta, di atas foil harus dilapisi primer atau wash coat. Selain memberi daya lekat fungsi primer juga sebagai pencegah material lain yang tidak diinginkan menempel pada foil pada saat proses cetak.
Shellac dan vinyl umumnya dipakai pada coating untuk cetak flexo dan gravure.
Vinyl co-polymer atau nitro cellulosa banyak dipakai pada bahan coating untuk proses cetak offset.





***

Friday, April 17, 2009

Paper & Size

B.Paper Size

Base on ISO ( International Standard Organization), there are few paper sizes.
The ISO paper sizes are based on the metric system. The square-root-of-two ratio does not permit both the height and width of the pages to be nicely rounded metric lengths. Therefore, the area of the pages has been defined to have round metric values. As paper is usually specified in g/m≤, this simplifies calculation of the mass of a document if the format and number of pages are known.

ISO Sizes A series
ISO Code Size in millimeters Size in inches Size in Points
4A0 1582 mm x 2378 mm 66.22 in x 93.62 in 4768 pt x 6741 pt
2A0 1189 mm x 1682 mm 46.81 in x 66.22 in 3370 pt x 4768 pt
A0 841 mm x 1189 mm 33 in x 46.81 in 2384 pt x 3370 pt
A1 594 mm x 841 mm 23.39 in x 33 in 1684 pt x 2384 pt
A2 420 mm x 594 mm 16.54 in x 23.36 in 1191 pt x 1684 pt
A3 297 mm x 420 mm 11.69 in x 16.54 in 842 pt x 1191 pt
A4 210 mm 297 mm 8.27 in x 11.69 in 595 pt x 842 pt
A5 148 mm x 210 mm 5.83 in x 8.27 in 420 pt x 595 pt
A6 105 mm x 148 mm 4.13 in x 5.83 in 298 pt x 420 pt
A7 74 mm x 105 mm 2.91 in x 4.13 in 210 pt x 298 pt
A8 52 mm x 74 mm 2.05 in x 2.91 in 147 pt x 210 pt
A9 37 mm x 52 mm 1.46 in x 2.05 in 105 pt x 147 pt
A10 26 mm x 37 mm 1.02 in x 1.46 in 74 pt x 105 pt
The B series formats are geometric means between the A series format with the same number and the A series format with one lower number. For example, B1 is a geometric mean between A1 and A0. The sides of B0 are 1 m to v2 m.
ISO Sizes B series
ISO Code Size in millimeters Size in inches Size in Points
B0 1000 mm x 1414 mm 33.37 in x 55.67 in 2836 pt x 4008 pt
B1 707 mm x 1000 mm 27.84 in x 39.37 in 2004 pt x 2835 pt
B2 500 mm x 707 mm 19.69 in x 27.84 in 1417 pt x 2004 pt
B3 353 mm x 500 mm 13.9 in x 19.69 in 1001 pt x 1417 pt
B4 250 mm x 352 mm 9.84 in x 13.9 in 709 pt x 1001 pt
B5 176 mm x 250 mm 6.93 in x 9.84 in 499 pt x 709 pt
B6 125 mm x 176 mm 4.92 in x 6.93 in 354 pt x 499 pt
B7 88 mm x 125 mm 3.47 in x 4.92 in 249 pt x 354 pt
B8 62 mm x 88 mm 2.44 in x 3.47 in 176 pt x 249 pt
B9 44 mm x 62 mm 1.73 in x 2.44 in 125 pt x 176 pt
B10 31 mm x 44 mm 1.22 in x 1.73 in 88 pt x 125 pt
ISO size variations
The following sizes are all variations on paper sizes in the ISO series. Since these are european standards, the size in inches is aproxiamte.
Name Size in millimeters Size in inches
A2 extra 445 mm x 619 mm 17.51 in x 24.3 in
A3 extra 322 mm x 445 mm 12.67 in x 17.51 in
A3 Super 305 mm x 508 mm 12 in x 20 in
Super A3 305 mm x 487 mm 12 in x 19.17 in
A4 extra 235 mm x 322 mm 9.25 in x 12.67 in
A4 Super 229 mm x 322 mm 9.25 in x 12.67 in
Super A4 227 mm x 356 mm 8.93 in x 14.01 in
A4 Long 210 mm x 348 mm 8.26 in x 13.7 in
A5 extra 173 mm x 235 mm 8.26 in x 9.25 in
SO B5 extra 202 mm x 276 mm 7.95 in x 10.86 in
The current ISO 216 standard was introduced in 1975 and is a direct follow up to the german DIN 476 standard from 1922. The Netherlands have used the DIN/ISO standard since 1925, Belgium since 1924, England (UK) since 1959 and France since 1967. ISO 216 is also called EN 20216 in Europe.

Tuesday, April 14, 2009

Paper Type

V. Coated paper
Generally, to get smoothness and evenly printing result some people use this paper type.
Ink absorbency
Image and font more sharp and detail.
Remember, this paper type which has been coated by a compound to impart certain qualities to the paper

S. Uncoated paper
Uncoated paper is available in many different finishes, colors, and weights. Just as your clothes will absorb more water when you aren't wearing a coat, uncoated paper is more absorbent than coated paper.

Sunday, April 5, 2009

Introducing



Not a lot of people know about printing and packaging process.
Here I will try to service you .
From development till the end.
Doing my best skill to make a new generation global printing and packaging service.